Popular News

Arsip Blog

Jumat, 08 April 2011

Balon Ketum Dibatalkan

Komite Eksekutif (Exco) versi Kongres PSSI Pekanbaru akhirnya membatalkan pengajuan persyaratan dan nama bakal calon Ketum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2015 yang mendaftar setelah dibuka sejak (1/4).

Pembatalan itu menyusul ditunjuknya Agum Gumelar sebagai ketua Komisi Normalisasi (KN) oleh FIFA (5/4). ”Jika itu sudah menjadi kebijakan FIFA, ya kita harus batalkan itu (pengajuan nama calon, red),” ungkap anggota Komisi Pemilihan versi kongres PSSI Pekanbaru Erizal Anwar kepada Padang Ekspres, kemarin (6/4).

Semula, Exco telah membuka pengajuan nama balon sejak 1 April dan sejumlah nama telah mengapung. Sejumlah nama yang sering disebut-sebut sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI itu adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta dan pengusaha Arifin Panigoro. Berikutnya, juga ada Diza Rasyid Ali, bekas Manajer Persija Jakarta dan PSM Makassar.

Selain itu, FIFA juga melarang sejumlah nama calon ketua umum. Di antaranya Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie untuk maju pada kongres mendatang. Keputusan itu dikeluarkan Komite Darurat FIFA per 1 April 2011 sesuai dengan artikel 7 ayat 2 Statuta FIFA.

Kendati mengakui keberadaan KN, Exco versi kongres PSSI Pekanbaru tetap mempertahankan eksistensinya. Soalnya mereka telah mendapat dukungan dari Ketum KONI saat menemui Rita Subowo beberapa waktu lalu.

Hanya saja Exco berharap bisa melakukan rapat dengan KN untuk memberi masukan terkait sistem pencalonan dan siapa yang boleh dicalonkan. Keinginan itu untuk mengakomodir masukan dari masyarakat pencinta sepakbola Indonesia. ”Kami ingin melakukan rapat dengan KN, tapi kami dengar pak Agum ingin pergi ke Swiss dulu,” ungkap pengganti Toto Sudibyo itu.

Kepergian ketua KN itu ke Swiss dikabarkan untuk memperjelasan alasan FIFA yang melarang keempat balon tersebut untuk maju pada pemilihan berikutnya. “Mungkin saja ia (Agum, red) ingin memastikan alasan FIFA terkait pelarangan empat calon itu. Wajar jika ia (Agum, red) ingin mengetahuinya,” tutur pria yang aktif di manajemen Semen Padang FC sejak Januari lalu itu.

Koordinasi Belum Jelas

Dibagian lain, Pengprov PSSI Sumbar belum bisa menyikapi serius kenyataan itu. Soalnya belum ada koordinasi yang jelas antara Pengprov dan KN. Kendati demikian, Ketum PSSI Sumbar Armyn An, menilai keberadaan KN itu sangat menentukan masa depan sepakbola Indonesia.

”Kalau memang ini kebijakan FIFA, mau tak mau kami harus mendukungnya. Namun kami tunggu edaran dari KN dulu,” tutur Ketum PSSI Sumbar dua periode itu.
Selain merespons positif keberadaan KN, mantan Kadishub Sumbar itu juga berharap agar KN menjalankan tugasnya, mulai dari sistem hingga proses pencalonan Ketum sesuai statuta FIFA dan PSSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar